Yayasan Somatua
Papua dikenal sangat kaya sumber daya alam. Namun sebagian besar masyarakatnya hidup miskin dan tak terjamah. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menunjukkan betapa rendahnya kualitas kehidupan masyarakat Papua. Kemajuan di berbagai bidang berjalan sangat lamban, terlebih di kantong-kantong pedalaman.
Sebab utama kesulitan ini adalah ketiadaan akses pendidikan dan kesehatan memadai yang pada akhirnya berdampak pada ekonomi. Didirikan pada tahun 2012 oleh seorang putra daerah, Yayasan Somatua berkomitmen memberdayakan masyarakat Papua dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Ketiga sendi kehidupan ini dianggap sebagai pilar bagi masyarakat Papua untuk mengelola potensinya sendiri demi menuju kehidupan yang lebih sejahtera.
Berita Terbaru

Yayasan Somatua Memulai Kembali Operasi Produksi Sagu Keakwa
Maximus Tipagau melalui Yayasan Somatua membangun 10 unit homestay di Keakwa. Homestay ini diperuntukkan bagi wisatawan lokal maupun internasional yang ingin berkunjung dan menginap untuk
Tentang Kami
Ekonomi
Media Sosial
Berita

Yayasan Somatua Memulai Kembali Operasi Produksi Sagu Keakwa
Maximus Tipagau melalui Yayasan Somatua membangun 10 unit homestay di Keakwa. Homestay ini diperuntukkan bagi wisatawan lokal maupun internasional yang ingin berkunjung dan menginap untuk

Natal Keluarga Besar Yayasan Somatua, PTM, STC, dan PTAC
Jum’at (23/12/2022) menjadi hari yang penuh berkah bagi Maximus Tipagau dan keluarga besar Yayasan Somatua, PT. Mpigelah, Somatua Training Center, dan PT. Adventure Carstensz karena
Cerita Kita

Japance Gayamopa
Siswa Taman Baca Kemala Somatua
“Saya belajar di taman baca sejak awal mulai beraktivitas. Saya mendapat pelajaran dan pengalaman luar biasa dari para pengajar di sana. Semua itu bermanfaat untuk sekolah saya sampai sekarang”.

Sisilia Pontolondo
Pengajar Taman Baca Kemala Somatua Tahun 2018-2020
“Pengalaman melayani dalam bentuk mengajar anak-anak Taman Baca Kemala Somatua selama lebih dari dua tahun adalah salah satu hal luar biasa bagi saya pribadi. Pada awalnya saya ragu untuk menerima tugas itu, tapi kepercayaan yang diberikan Yayasan Somatua membuat saya percaya diri untuk menjalaninya. Menghadapi anak-anak dengan usia dan karakter beragam adalah tantangan yang dapat saya lalui selama lebih dari dua tahun. Saya bangga bisa menjadi bagian dari perubahan kecil anak-anak ini karena bisa membuat mereka mampu membaca, menulis, berhitung, dan berdoa.”