Wilayah Pegunungan Tengah Papua memang terkenal dengan keindahannya, namun keindahan ini juga menyimpan tantangan besar, terutama dalam hal aksesibilitas. Daerah yang terisolasi dan terpencil ini seringkali membuat warganya sulit untuk mengakses layanan dasar yang sangat dibutuhkan, terutama di sektor kesehatan. Sebagian besar penduduk di daerah-daerah ini bahkan belum pernah bertemu dengan tenaga medis, apalagi mendapatkan perawatan yang memadai.
Salah satu contoh yang paling mencolok adalah masyarakat yang tinggal di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Wilayah yang dulunya masih bagian dari Provinsi Papua ini memiliki banyak distrik yang terisolasi, salah satunya adalah Ugimba. Untuk mencapai rumah sakit di ibu kota kabupaten, Sugapa, warga dari distrik-distrik jauh seperti Ugimba harus menempuh perjalanan berhari-hari, melewati medan yang penuh tantangan.
Melihat kondisi ini, Maximus Tipagau, seorang anak asli suku Moni yang juga pendiri Yayasan Somatua, merasa terpanggil untuk membuat perubahan. Yayasan Somatua telah lama berfokus pada pemberdayaan dan bantuan kemanusiaan bagi warga Intan Jaya. Sebagai bagian dari misinya, Maximus ingin memberikan akses kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat setempat yang sangat membutuhkan.
Keinginan untuk membawa layanan kesehatan ke wilayah-wilayah terpencil ini kemudian bertemu dengan Dr. Lee Darmawan, pendiri Yayasan doctorSHARE yang terkenal dengan inisiatifnya mengobati masyarakat di daerah-daerah terisolir melalui rumah sakit apung dan pelayanan medis keliling. Setelah diskusi yang intens, kedua pihak sepakat untuk berkolaborasi dalam misi mulia ini: memberikan layanan kesehatan langsung ke masyarakat di Distrik-distrik Intan Jaya.
Tantangan besar pun mereka hadapi bersama. Karena medan yang sulit dan akses yang terbatas, perjalanan untuk mencapai daerah-daerah ini tidak mudah. Mereka harus bergantung pada pesawat perintis yang membawa mereka ke Sugapa atau distrik lainnya yang memiliki landasan pacu. Dari sana, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju kampung-kampung yang membutuhkan perhatian medis.
Namun, kali ini tidak ada rumah sakit apung yang bisa mereka andalkan, melainkan “Dokter Terbang” yang akan membawa harapan bagi masyarakat Intan Jaya. Tim medis dari Yayasan Somatua dan doctorSHARE siap turun langsung ke lapangan untuk memberikan pengobatan, pemeriksaan kesehatan, serta edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan di daerah-daerah yang sangat membutuhkan.
Kolaborasi antara Yayasan Somatua dan doctorSHARE ini bukan hanya soal memberikan bantuan kesehatan, tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya sinergi antara lembaga-lembaga yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat Papua. Meskipun perjalanan mereka penuh tantangan, semangat untuk melayani dan memberikan akses kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Papua tidak pernah pudar.
Melalui upaya ini, diharapkan lebih banyak daerah terpencil di Papua bisa mendapatkan perhatian medis yang layak, dan masyarakat di sana bisa merasakan manfaat nyata dari kerja sama yang kuat antara lembaga-lembaga sosial dan tenaga medis yang berdedikasi. Kini, dengan adanya “Dokter Terbang”, harapan baru hadir untuk warga Intan Jaya dan wilayah pegunungan Papua lainnya.(YS)
No responses yet