Latar Belakang

Maximus Tipagau mendirikan Yayasan Somatua sebagai wadah untuk membantu masyarakat Papua. Lewat yayasan ini Maximus menyalurkan pikiran, tenaga, dan karyanya untuk memajukan masyarakat Papua, khususnya di bidang kesehatan, pendidikan/pelatihan, dan ekonomi.

Baginya, hal yang paling dibutuhkan masyarakat Papua adalah cinta. Karena itu setiap gerak pembangunan demi kemajuan Sumber Daya Manusia dan daerah Papua harus berlandaskan cinta akan masyarakat dan tanah Papua.

Yayasan Somatua melihat bahwa akar masalah paling vital terletak pada ketiadaan akses pendidikan dan kesehatan yang memadai yang pada akhirnya berdampak pada masalah ekonomi. Didirikan pada tanggal 29 Mei 2012, Yayasan Somatua berkomitmen dalam upaya menyadarkan masyarakat Papua akan potensi-potensinya sekaligus memberdayakan mereka dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Ketiga sendi kehidupan ini merupakan pilar utama bagi masyarakat Papua untuk membangun dan menata sumber daya alamnya sendiri demi menuju kehidupan yang lebih sejahtera.

Filosofi Yayasan Somatua

“Somatua” adalah nama yang diberikan oleh nenek moyang suku Moni kepada sebuah gunung di sekitar pegunungan Jayawijaya dan Puncak Carstensz yang selalu terang pada siang maupun malam hari. Dengan menyandang nama Somatua, yayasan ini selalu menjadi terang yang memberi cahaya harapan bagi kehidupan masyarakat

Papua yang lebih baik. Karena terang Somatua datang dari Puncak Carstensz yang merupakan puncak tertinggi di Indonesia, maka dapat dilihat banyak orang. Dengan demikian, karya Yayasan Somatua diharapkan mampu menjadi cahaya inspirasi dan bermanfaat bagi masyarakat Papua.


Visi

Membawa masyarakat Papua menuju gerbang kesejahteraan dalam bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

Misi

  • Mendukung kemajuan bidang pendidikan melalui pembangunan Lembaga Pelatihan Kerja (training center) dan taman baca masyarakat.
  • Menyediakan tenaga instruktur berkualitas dan fasilitas memadai untuk penyelenggaraan pelatihan kerja.
  • Menyelenggarakan program-program kesehatan bagi masyarakat Papua yang tidak mampu.
  • Mengelola potensi komoditas unggulan dengan melibatkan masyarakat lokal untuk mendukung kemajuan ekonomi masyarakat Papua.
  • Mengembangkan pusat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk membantu pengembangan bisnis lokal.